Bisnis agen pulsa memang menarik serta bisa dimulai dengan modal kecil. Akan tetapi peluang bisnis yang memikat banyak orang ini, juga rentan dijadikan modus penipuan dan telah menelan banyak korban dari berbagai kalangan. Bagaimana modusnya?Ada beberapa modus yang lazim. Salah satunya yang marak saat ini berpola mirip multi level marketing (MLM). Pelaku membuat usaha dengan aneka bisnis termasuk peluang usaha jual beli pulsa. Supaya terlihat legal dan menarik, mereka juga membuat website serta terkadang menampilkan tokoh agama sebagai pemilik ataupun penasehat usaha. Untuk bergabung di “bisnis” ini, cukup mendaftar dan membayar uang pendaftaran yang juga tidak mahal. Member selanjutnya sudah bisa berjualan pulsa. Namun member dapat juga mencari member lain untuk bergabung dan mendapatkan bonus dari uang pendaftaran member baru di bawahnya.
Sekilas tidak ada yang aneh. Akan tetapi bila jeli, akan jelas terlihat bahwa bisnis model ini akhirnya lebih mementingkan cari-cari anggota dan mendapat untung dari hasil pendaftaran anggota di bawahnya, bukan dari jualan pulsa. Pulsa hanyalah kedok semata, bahkan terkadang harganya sama saja dengan pulsa yang dijual di kios.
Modus Deposit Pulsa
Modus penipuan bisnis pulsa lainnya yang juga banyak memakan korban adalah dengan penawaran membuka keagenan pulsa. Dalam menjalankan aksinya, para penipu tak jarang mencatut bisnis legal seperti M-Kios. Pelaku menebar sms tawaran bisnis ke nomor telepon secara acak.
Korban yang tak sadar akan bahaya penipuan, biasanya mengikuti petunjuk yang ada di sms, lalu melakukan registrasi. Bagaikan bisnis sungguhan, calon member kemudian mendapatkan balasan berupa kode agen.
Selanjutnya pelaku mengarahkan korban untuk segera menyetor deposit agar mendapatkan stok pulsa yang akan dijual kembali. Korban biasanya mengambil paket-paket kecil seperti pulsa Rp50.000 untuk coba-coba. Untuk harga ini, pelaku biasanya mematok harga murah, sekitar Rp40.000. Stok pulsa benar-benar dikirim ke hp korban.
Merasa yakin telah mendapat stok pulsa dengan harga murah, bahkan mendapat untung dari penjualan pulsa, biasanya korban tergiur untuk menambah deposit. Tidak sedikit yang menyetor deposit tambahan Rp500 ribu sampai jutaan rupiah.
Beberapa saat kemudian sms pemberitahuan tentang pulsa masuk. Anehnya sms tersebut memberitahu bahwa pulsa telah terkirim. Namun nominalnya bisa sangat besar, lebih besar dari deposit yang disetor. Hanya saja, setelah dicek ternyata tidak ada pulsa yang terkirim ke hp.
Pada tahap ini, bila diklarifikasi, pelaku biasanya berkilah bahwa sms tadi terkirim karena kesalahan jaringan. Untuk mengatasi “masalah jaringan” korban diminta untuk menyetor deposit lagi agar pulsa benar-benar masuk di handphone.
Bisa ditebak, pulsa takkan pernah datang, sementara uang sudah terlanjur mengalir keluar. Korban pun tidak bisa menelusuri keperadaan pelaku karena hubungan hanya melalui telepon dan sms. Korban dan kerugian pun berjatuhan, sementara pihak kepolisian masih menyelidiki komplotan itu.
Waspada, dan sebarkan informasinya agar rekan atau keluarga Anda dapat terhindar dari modus bisnis agen pulsa semacam ini.
#Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini
#Gunakan kata-kata yang baik,jelas,dan sopan
#Bila tidak punya account silahkan menggunakan Anonymous