10 Bencana Alam Paling Aneh


Bencana Alam bukanlah hal yang baru. Bencana alam telah mempengaruhi jalannya sejarah sepanjang zaman, menyebabkan kelaparan, hilangnya nyawa, dan dalam kasus yang ekstrim, hancurnya seluruh peradaban. Beberapa bencana alam dirasa cukup aneh oleh manusia baik itu dalam skalanya yang luarbiasa besar ataupun karena jenis bencana tersebut baru diketahui oleh manusia. Ya, kata aneh disini dikarenakan terjadinya diluarkebiasaan atau baru terjadi atau belum/tidak pernah ada bencana seperti itu sebelumnya yang diketahui.
Dibawah ini ada 10 Bencana Alam yang Paling Aneh di Dunia seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com

Danau Nyos, Kamerun, 1986

Dokter dan ilmuwan bingung ketika pada bulan Agustus 1986 hampir 1.800 orang ditemukan tewas, serta ribuan ternak dan binatang liar. Tubuh mereka tidak menunjukkan tanda-tanda trauma lahiriah, penyakit, atau racun yang dapat menyebabkan kematian. Dengan bantuan dari para ilmuwan dari seluruh dunia, ditetapkan bahwa danau setempat yang bernama danau Nyos yang terbentuk di kawah gunung berapi punah adalah penyebab yang paling mungkin dari kematian ribuan manusia dan binatang ternak tersebut Danau Nyos. Bagaimana sebuah danau dapat merenggut nyawa ribuan orang? Selengkapnya baca disini

Ledakan Tunguska, Rusia, 1908

Di pagi hari bulan Juni 1908, sebuah ledakan mengguncang padang gurun Siberia, membakar dan meratakan ribuan mil area hutan. Namun, meskipun intensitas ledakan, diperkirakan 1.000 kali kekuatan bom yang jatuh di Hiroshima, tidak ada bukti dari apa yang menyebabkannya. Para ilmuwan menduga sebuah komet atau asteroid memasuki atmosfer yang harus disalahkan, tetapi tidak ada kawah dampak dan tidak ada fragmen dari komet atau asteroid yang pernah ditemukan, sehingga sulit untuk membuktikan secara definitif teori mereka. Namun akhir tahun 2001 para ilmuwan akhirnya mampu memecahkan misteri ledakan ini. Sebuah tim ilmuwan Italia menggunakan catatan seismik, literatur publik dan laporan saksi mata untuk dapat menentukan orbit yang mungkin untuk objek yang meledak, yang menyebabkan mereka meyakini bahwa obyek tersebuk kemungkinan adalah asteroid low-density yang meledak di udara, tidak pernah mencapai tanah tetapi mengirimkan gelombang kejut mematikan sebagai gantinya. Selengkapnya baca disini

Tahun tanpa musim panas, Eropa, Amerika dan Kanada, 1816

Pada hari ini dimana pemanasan global dan gelombang panas terjadi, mungkin akan sulit untuk membayangkan musim panas di mana salju masih jatuh pada bulan Juni, tetapi bagi mereka yang tinggal di Amerika Serikat timur laut, Kanada dan Eropa pada tahun 1816, itu adalah kenyataan. Masalah dimulai pada awal Mei ketika salju membuat banyak tanaman termasuk tanaman pangan yang seharusnya tumbuh, menjadi mati dan pada gilirannya menyebabkan kekurangan pangan terutama di Eropa di mana kelaparan menyebabkan kerusuhan. Dua badai salju besar menyelimuti Kanada dan New England pada bulan Juni, yang menyebabkan kerugian besar pada kehidupan, dan cuaca dingin bertahan sampai Juli dan Agustus, meskipun suhu sering berganti-ganti antara dingin dan panas bahkan dalam hari yang sama. Gelombang dingin aneh ini terutama disebabkan oleh letusan gunung berapi (tambora, indonesia) yang terjadi pada tahun sebelumnya, menyebabkan apa yang dikenal sebagai musim dingin vulkanik. Jadi hati-hati apa yang Anda inginkan pada saat Anda ingin hari-hari musim panas Anda menjadi dingin.

Letusan Krakatau, Indonesia, 1883

Krakatau adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia, dan pada tahun 1883 meletus dan menjaadi salah satu peristiwa vulkanik paling dahsyat dalam sejarah, menewaskan puluhan ribu dengan abu, lava, dan tsunami besar. Gunung berapi meletus setiap saat, jadi mengapa letusan krakatau ini aneh? Keanehannya pada ledakannya. Suara letusan ini tercatat sebagai suara paling keras yang pernah dilaporkan sepanjang sejarah dan terdengar hampir 2.000 mil jauhnya di Perth, Australia. Masuk akal bahwa letusan krakatau sangat keras, karena letusan itu juga menghancurkan dua pertiga dari pulau Krakatau serta menghancurkan pulau-pulau kecil lainnya disekitarnya. Dampak ledakan itu dirasakan di seluruh dunia, dengan gelombang, debu dan gelombang kejut yang bepergian jauh dari situs. Juga menarik untuk dicatat adalah bahwa debu dari ledakan menyebabkan apa yang disebut “bulan biru” terus-menerus selama hampir dua tahun. Mengenai suara letusan Krakatau selengkapnya bisa baca disini

Hailstorms Mematikan, Bangladesh, 1986

Hailstorm atau Hujan es bukanlah kejadian yang langka, tetapi sebagian besar hujan es hanya membawa es-es berukuran kecil dan relatif tidak berbahaya. Namun sesekali dalam kondisi yang tepat, es yang dihasilkan dapat mencapai lingkar yang jauh lebih besar. Hujan es terbesar yang pernah tercatat adalah hujan es yang jatuh di kota Gopalganj, Bangladesh pada musim semi 1986, mencapai ukuran lebih dari 2 kilogram, menewaskan lebih dari 92 orang dan ternak, kerusakan pada pohon-pohon, menghancurkan tanaman, dan meratakan tempat tinggal. Meskipun Anda mungkin pernah menemukan hujan es dengan ukuran besar dalam hidup Anda, tapi hujan es itu tidak menyebabkan kematian. Inilah yang merupakan bagian dari apa yang membuat hujan es di bangladesh ini begitu aneh.

Gempa di New Madrid, Missouri, 1811-1812

Sementara bagian Barat Amerika Serikat lebih dikenal rentan gempa, sebagian besar Midwest juga berada disepanjang garis patahan, dan sementara tidak sangat aktif, namun saat patahan itu bertingkah, ia melakukannya dalam skala besar. Untungnya, pada saat itu, daerah terburuk yang terkena gempa itu, jarang penduduknya, begitu sedikit orang meninggal, namun dampak geologinya cukup aneh dan meluas. Celah-celah besar membagi tanah, dan getaran dari gempa menyebabkan sungai Mississippi mengalir mundur (meskipun sementara). Namun ada efek permanennya juga, yang merubah lanskap Midwest. Tebing-tebing sepanjang sungai hancur, sungai mengering dan teralihkan, dan aliran sungai berubah dengan terciptanya Kentucky Bend. Beberapa danau langsung diisi dengan tanah seiring naiknya daratan, dan lainnya seperti Reelfoot Lake di Tennessee terbentuk ketika tanah tiba-tiba tenggelam. Dan bukan hanya midwest yang merasakan gempa, kerusakan juga dilaporkan di New England, dengan lonceng gereja berbunyi sendiri di Boston dan trotoar retak di Washington DC. Banyak proses geologi yang lambat dan mengambil jutaan tahun untuk terjadi, sehingga jarang untuk melihat seperti pembentukan kembali yang dramatis sebuah lanskap selama suatu periode waktu yang singkat.

Serbuan Ular, St Pierre, Martinique, 1902

Kombinasi fenomena geologi dan fenomena alami menyebabkan kejadian aneh terjadi pada tahun 1902. Aktivitas vulkanik di “Bald Mountain” (mount Pelee) di Martinique mengalami peningkatan, begitu sedikit orang yang memperhatikan ketika tremor dan vent-holes mulai terjadi pada bulan April. Pada bulan Mei, bagaimanapun, hujan abu turun dan bau mengerikan belerang meresap di udara, memaksa ribuan ular fer-de lance turun gunung. Ular-ular berbisa ini menyerbu masuk e kota st pierre, menewaskan lebih dari 50 orang dan hewan yang tak terhitung jumlahnya sebelum sebagian besar dihancurkan oleh tentara. The Guerin Sugar Works, dua km sebelah barat laut dari St Pierre, juga terpengaruh ketika diserang oleh kawanan semut berbintik-bintik dan lipan kaki panjang yang menyebabkan kemalangan pada kuda-kuda. Sayangnya, menenangkan dan mengamankan hewan dan manusia dari serangan serangga tidak akan membuat banyak perbedaan, 2 hari kemudian gunung berapi mengirim awan piroklastik ke seluruh kota dan membunuh semua, kecuali dua dari 30.000 penduduk St Pierre. Selengkapnya tentang bencana di St Pierre dapat dibaca disini

Tri State Tornado, Missouri, Illinois, Indiana, 1925

Tornado regular saja cukup berbahaya, namun tornado yang melewati tiga negara bagian amerika serikat ini pada bulan Maret 1925 membuat tornado-tornado lainnya lainnya menjadi kurang mengerikan. Tornado ini ber’wisata’ lebih dari 219 mil (352 km) dan merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat, menetapkan standar untuk level 5 pada skala Fujita. Teori tentang tornado dan badai supercell menunjukkan bahwa perjalanan tornado sejauh ini tidaklah mungkin, tetapi laporan mengkonfirmasi bahwa tornado ini ternyata memang melintasi tiga negara bagian yang berbeda tanpa henti, menewaskan hampir 700 orang, melukai lebih dari 2.000 orang dan kerugian materi pada saat itu diperkirakan sebesar $ 16.500.000.

Serbuan Gajah-Gajah Hutan Chandka, India, 1972

Musim semi 1972, memperpanjang kekeringan di kawasan hutan Chandka. Keadaan menjadi lebih buruk karena kawasan itu kemudian dilanda gelombang panas yang membakar. Hal ini menyebabkan gajah lokal, biasanya jinak dan tidak menjadi ancaman bagi manusia di daerah itu, mengamuk karena kekurangan air dan makanan, menjadi bahaya bagi petani lokal, begitu banyaknya gajah sehingga banyak orang yang takut untuk meninggalkan rumah mereka. Situasi bertambah buruk di musim panas dan gajah-gajah yang kepanasan akhirnya mengamuk dan menyerbu serta menghancurkan lima desa yang berbeda, menyebabkan 24 kematian dan menghancurkan segala sesuatu di jalan mereka. Yang cukup menarik, daerah ini, yang hari ini cukup basah, sekarang menjadi cagar gajah di mana wisatawan bisa melihat gajah dari jarak dekat di kawasan itu.

Great Smog, London, 1952

Smog adalah smoke (asap) + Fog (kabut). Meskipun ini bukan peristiwa yang sepenuhnya alami, lingkungan memang memainkan peran besar dalam rantai peristiwa ini. Pada awal Desember 1952, kabut tebal dan dingin melanda daerah London. Karena dinginnya, untuk menghangatkan suhu, penduduk London mulai membakar batubara untuk menghangatkan rumah mereka. Polusi yang dirilis oleh pembakaran batu bara tidak lepas hilang ke atmosfer, namun terjebak oleh lapisan inversi yang dibentuk oleh massa padat udara dingin yang menggantung di atas kota. Polutan ini berakumulasi selama empat hari sampai kabut asap menjadi begitu tebal sehingga mengemudi di jalanan menjadi mustahil. Tinggal di dalam ruangan juga tidak lebih baik, karena asap dengan mudah memasuki rumah bahkan konser pun dibatalkan karena penonton tidak bisa melihat panggung saking tebalnya asap. Pada saat itu, tidak ada kepanikan besar atas kabut asap. Namun di minggu-minggu berikutnya, lebih dari 4.000 orang meninggal, dan 8.000 lainnya menyusul dalam bulan-bulan berikutnya, semua akibat masalah pernapasan yang disebabkan atau diperburuk oleh polusi. Barulah setelah itu pada tahun 1956 dipromosikan kegiatan Clean Air Act, dan orang-orang menjadi lebih sadar akan pengaruh perbuatan mereka pada lingkungan yang pada gilirannya merugikan mereka sendiri.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

#Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini
#Gunakan kata-kata yang baik,jelas,dan sopan
#Bila tidak punya account silahkan menggunakan Anonymous